Kini pemerintah tengah mengupayakan dalam membangun ekosistem kewirausahaan bagi pemuda. Peran pemuda menjadi sentral dalam pembangunan nasional. Terlebih saat ini Indonesia memasuki rentang waktu, jumlah penduduknya yang berusia produktif akan berada di titik tertinggi atau bonus demografi. Dengan kondisi tersebut perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Cara yang dapat dilakukan salah satunya dengan mendorong kewirausahaan pemuda.
Upaya Membangun Ekosistem Kewirausahaan Bagi Pemuda
Saat ini pemerintah terus mencari peluang dalam membangun ekosistem kewirausahaan. Khususnya bagi generasi muda agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi. Upaya yang dilakukan pemerintah secara lintas kementerian dengan mengedepankan kolaborasi dari berbagai pihak.
Pembangunan ekosistem sebenarnya tidak hanya terkait permodalan. Pihaknya juga memerlukan masukan dari para pemuda. Sehingga dapat membangun ekosistem yang sesuai dan menjawab kebutuhannya dengan tepat sasaran.
Pelayanan Kepemudaan
Pemerataan pelayanan kepemudaan ke seluruh Indonesia merupakan tugas yang perlu dilakukan. Untuk menjawab tantangannya, tidak hanya merangkul kementerian terkait yang memiliki akses ke pemuda-pemuda di daerah. Namun juga memerlukan adanya kolaborasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Daerah. Hal ini penting agar pelayanan kepemudaan dapat merangkul seluruh pemuda di daerah.
Tidak hanya permodalan, akses, pembinaan, dan pemerataan. Yossi juga menambahkan untuk mengembangkan mental wirausaha. Hal itu yang dapat diperkuat melalui dukungan keluarga dan lingkungan. Selain itu, mengharapkan adanya peran aktif dari pihak yang telah berhasil dalam membangun ekosistem kewirausahaan.
Pada kesempatan yang sama, Billy Boen selaku Founder & CEO Young On Top, Director Kejora SBI Orbit Indonesia. Ia turut membenarkan bahwa generasi muda memiliki potensi sebagai penggerak ekonomi bangsa. Terlebih dapat melihat animo, antusiasme calon wirausahawan serta pelaku UMKM berjiwa muda. Tentunya melalui perusahaan dan komunitas yang berada di pihaknya.
Ia juga memberikan dukungan atas fokus pemerintah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Meski tidak semua generasi muda memiliki gairah dan mental yang kuat untuk menjadi wirausaha. Kini menganggap penting peran anak muda yang berhasil, sehingga dapat dijadikan teladan bagi pemuda-pemuda yang lainnya.
Kekhawatiran anak muda untuk memulai usaha, biasanya terkendala dengan permodalan, Sebenarnya permodalan bukan faktor utamanya, karena banyak yang memulai usaha dengan modal kecil. Hal yang menjadikan faktor utamanya yaitu mental wirausaha. Sehingga perlu menekankan mengenai sikap ingin berkolaborasi, ingin belajar, dan tidak membuang waktu dalam membangun ekosistem kewirausahaan.
Perwakilan Generasi Z yang Telah Berhasil
CEO THENBLANK, Mutiara Kamila Athiyya sebagai perwakilan Generasi Z yang berhasil dalam wirausaha. Ia menyambut baik permintaan berkolaborasi juga membagikan motivasi serta dukungannya untuk para generasi muda. Mutiara sudah mulai mengembangkan usahanya sejak Sekolah Menengah Atas (SMA), kini sangat mendukung untuk maju bersama-sama.
Bersama perusahaan yang dipimpinnya juga pernah membagikan kain. Hal itu agar dapat mendorong berkembangnya UMKM bidang fashion yang ada di Indonesia. Menurutnya pandemi memang memberikan tantangan, namun sebenarnya menjadi momentum yang tepat. Hal itu karena merek lokal maupun luar negeri berada di titik awal yang sama untuk masuknya ke ranah digital. Maka sangat penting membuat yang berbeda juga saling dukung.
Upaya dalam membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda kini dikembangkan pemerintah. Seperti halnya mendorong berkolaborasi dan meneladani anak muda yang telah berhasil. Sebagai wirausahawan, mental tidak mudah menyerah menjadi sangat penting. Semuanya membutuhkan waktu dan komitmen untuk mencapai hasilnya.